Battletank Grade 3 Perak

Rp 850.000,-

Minat
SMS 085742220771/2634026D
Baca Selengkapnya >>>

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tawadhu, Ta'at, Qana'ah dan Sabar

  1. TawadhuPengertian
    Tawadhu adalah sikap rendah hati. Yang dimaksud dengan rendah hati adalah perasaan memiliki kekurangan dan kelemahan di banding orang lain. Biasanya perasaan ini tergambar dari sikap dan penampilannya yang sederhana, baik ucapan maupun perilakunya. Dalam berperilaku atau berpenampilan tidak tercerminkan adanya sifat riya' atau ingin dipuji dan disanjung oleh orang lain.






    Artinya : Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.(QS Al Furqaan : 63)


    Artinya :
    Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS Luqman : 18)


    A
    rtinya : Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada keni'matan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.(QS Al Hijr : 88)
    Contoh Perilaku Tawadhu
    1. Sederhana dalam berpakaian walaupun sebagai pejabat atau orang kaya
    2. Tidak suka memamerkan kekuasaan atau kekayaan dihadapan seseorang
    3. Bersikap lemah lembut dengan siapapun
    4. Ramah, senang bergaul atau berteman dengan semua orang
    5. Menghargai dan menghormati teman yang berbeda agama

    Membiasakan Perilaku Tawadhu
    1. Dirumah (dalam lingkungan keluarga)
      Sebagai seorang anak harus berperilaku sopan dan santun kepada orang tua, berperilaku lemah lembut di hadapan orang tua. Alangkah senang orang tua, jika mempunyai anak yang senantiasa berperilaku sopan dan santun dengan orang tuanya.








      Artinya : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al Isra : 23)






      Artinya : Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".(QS Al Isra : 24)
    2. Disekolah (dalam lingkungan sekolah)
      Seorang siswa mempunyai sikap rendah hati apabila disekolahnya bersikap ramah, sopan dan santun ketika berjalan, berbicara dan bertingkah laku baik sesama teman ataupun dengan gurunya
      Contoh rendah hati kepada guru yaitu berperilaku sopan dan santun, bertutur kata dengan lemah lembut, mengikuti perkataan dan perbuatan yang baik karena guru merupakan orang yang patut ditiru
    3. Dimasyarakat (dalam lingkungan masyarakat)
      • Sikap rendah hati kepada orang yang lebih tua
        1. Bila bertemu hendaknya kita memberi salam atau menyapa terlebih dahulu
        2. Bila kita berbicara harus dengan kata-kata yang sopan dan santun
        3. Mendengarkan apa yang dikatakan atau apabila kita menyampaikan pendapat hendaknya dengan baik
        4. Tidak boleh meremehkan atau merendahkan
      • Sikap rendah hati kepada orang yang lebih muda
        Apabila berteman dengan orang yang lebih muda dengan kita, hendaknya dengan [enuh kasih sayang. Jika demikian maka yang muda akan menghormati kepada yang lebih tua. Karena yang muda biasanya akan mencontoh perilaku yang lebih tua
      • Sikap rendah hati kepada teman sebaya
        1. Bertutur kata dengan baik
        2. Bersikap lemah lembut
        3. Bersikap sopan dan santun
        4. Berbuat baik kepada teman
        5. Saling menasehati
        6. Saling menghormati
        7. Tidak saling mengejek atau mencela
        8. Tidak memanggil dengan panggilan yang kurang baik
        9. Tidak mudah berperasangka buruk
        10. Tidak saling memfitnah
        11. Tidak saling mengunjing
      • Sikap rendah hati terhadap agama lain
        1. Menciptakan kerukunan secara bersama-sama, yang diwujudkan dalam suasana damai, tertib, saling memahami, dan menghargai serta adanya dialog antar agama
        2. Menghindari adanya konflik, misalnya saling mengecam atau mengancam
        3. Agar kita bersikap ramah, tidak saling mencurigai, dan memberikan kebebasan bagi setiap orang untuk memeluk agama lain
        4. Berusaha untuk menghindari penyalahgunaan agama untuk kepentingan tertentu

  2. Ta'at
    PengertianMenurut bahasa artinya patuh, setia dan berpegang teguh dalam pendirian. Sedangkan menurut istilah dapat diartikan sikap yang patuh atau setia terhadap suatu perintah dan patuh dalam menginggalkan atau menghindari hal yang dilarang








    Artinya :
    Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(QS An nisaa' : 59)

    Macam-macam ta'at
    1. Berdasarkan firman Allah SWT, ta'at dibedakan menjadi:
      • Ta'at kepada Allah
        Merupakan suatu kewajiban umat islam, dalam arti bahwa setiap umat islam harus mematuhi semua perintah Allah dan menghindari larangan-laranganNya. Sebagaimana firman Allah SWT:





        Artinya :
        Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS Ali Imran : 102)
      • Ta'at kepada Rasul Allah
        Maksudnya patuh terhadap perintah Rasul Allah dan patuh dalam menjalani semua perintahNya dan menjauhi segala larangan-laranganNya merupakan suatu kewajiban bagi setiap Umat Islam
      • Ta'at kepada Ulil Amri
        Yang dimaksud Ulil Amri merupakan irang-orang yang memegang kekuasaan untuk melaksanakan sesuatu urusan demi kemaslahatan umum, misalnya gubernur, presiden, bupati dll
    2. Berdasarkan tempatnya ta'at dibedakan menjadi:
      • Ta'at dalam lingkungan keluarga
        Keluarga merupakan lingkungan masyarakat yang paling kecil, disinilah tempat yang pertama dan utama dalam penanaman ketaatan. Tata tertib atau aturan yang ada dalam lingkungan keluarga harus senantiasa ditaati, meskipun tata tertib atau aturan itu tidak tertulis secara jelas, tetapi berdasarkan norma-norma atau kebiasaan yang berlaku. Misalnya seorang anak harus senantiasa patuh kepada perintah dari kedua orang tua
      • Ta'at dalam lingkungan sekolah
        Sekolah adalah lembaga formal yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan, tata tertib atau aturan yang ada dalam lingkungan sekolah biasanya tertulis secara jelas dan terperinci secara detail, namun ada juga yang tidak tertuilis, tapi sudah menjadi norma kebiasaan di lembaga itu. Tata tertib atau aturan yang ada dalam lingkungan sekolah harus benar-benar di ta'ati, karena jika dilanggar
      • Ta'at dalam lingkunganmasyarakat
        Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan yang paling luas diantara lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah. Untuk itu sikap keta'atan atau kepatuhan seseorang akan lebih luas dan komplek, begitu juga sanksi yang diberikan kepadanya. Misalnya seseorang yang melanggar atau melakukan sesuatu yang tidak sesuai norma atau aturan yang berlaku dalam masyarakat itu, maka dia akan menerima sanksi akibat perbuatannya. Mungkin bisa dikucilkan dari pergaulan.

  3. Qana'ah
    PengertianMenurut bahasa artinya rela atau suka menerima apa adanya yang diberikan kepadanya. Dengan kata lain yakni menerima apa adanya atas pemberiaan Allah SWT. Sedangkan menurut istilah yaitu sifat seseorang yang ikhlas menerima apa yang diberikan Allah SWT kepadanya sesuai dengan usaha yang telah dilakukan dan ia pandai mencukupkannya apa yang diterimanya. Seperti firman Allah SWT :


    Artinya : Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. (QS Al Hajj : 36)
    Contoh Perilaku Qana'ahOrang yang memiliki sifat Qana'ah yaitu menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT, dan dia tidak mengharapkan kemewahan dunia semata. Tetapi ia senantiasa menyadari bahwa apa yang diperoleh sesuai dengan usahanya itulah yang menjadi haknya. Dan ia merasa cukup dan merasa berkewajiban mensyukurinya. Berbeda dengan orang rakus, ia selalu merasa kurang atas pemberiaan Allah SWT, ia berambisi untuk menguasai dunia, tergiur dan silau akan kemewahan dunia.
    Membiasakan Perilaku
    Qana'ah
    1. Pandai-pandai mencukupkan apa yang ada
    2. Menerima pemberian dari Allah SWT dengan rela atau senang hati
    3. Senantiasa memohon kepada Allah SWT tambahan rezki dan diiringi dengan ikhtiar
    4. Senantiasa berserah diri kepada Allah SWT
    5. Menerima dengan sabar akan ketentuan Allah
    6. Jangan berambisi menguasai dunia, karena dunia merupakan kehidupan yang sementara

  4. Sabar
    PengertianMenurut bahasa artinya tabah hati, sedangkan menurut istilah artinya kemampuan menguasai diri dan emosi dari kemarahan, kebencian, dan dendam, lalu diarahkannya untuk berbuat kebaikan dan bersikap lapang dadaContoh Perilaku SabarDalam menempuh perjalanan hidup didunia ini setiap manusia pasti akan mengalami ujian dan cobaan dari Allah SWT. Karena manusia tidak boleh kaget apabila menemui kesulitan atau kegagalan. Semuanya itu adalah merupakan seni atau irama dalam kehidupan. Namun, seringkali ketidak sabaran manusia dalam menerima cobaan yaitu ketika apa yang diharapkan dan yang diinginkannya tidak terpenuhi.Membiasakan Perilaku SabarKita sebagai orang yang beriman, maka kita harus senantiasa membiasakan diri berperilaku sabar, dalam menghadapi ujian atau cobaan dari Allah SWT, kapan dan dimanapun. Ujian dan cobaan yang diberikan Allah SWT kepada hambaNya dapat berupa:
    1. Musibah banjir, bada, angin topan, gempa, kecelakaan dll.
    2. Keburukan, misalnya kegagalan dalam menggapai cita-cita, kemiskinan yang tak pernah berhenti
    3. Kebaikan, misalnya mempunyai harta kekayaan yang melimpah, mempunyai pangkat dan kedudukan yang tinggi.
 
Baca Selengkapnya >>>

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Assaulter Gold


Rp 450.000,-

Minat
SMS 085742220771/2634026D
Baca Selengkapnya >>>

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Shalat Sunnah Rawatib

Pengertian
Shalat sunnah rawatib merupakan shalat yang mengiringi sholat wajib lima waktu dalam sehari yang dapat dikerjakan pada saat sebelum dan sesudah shalat fardhu. Fungsi shalat sunnah rawatib adalah untuk menambah serta menyempurnakan kekurangan dari salat wajib (Fardhu)

Hukum
Hukum shalat sunnah rawatib ada dua yaitu muakkad dan ada yang ghairu muakkad (yang di anjurkan dan ada yang tidak dianjurkan)
Waktu shalat sunnah rawatib, antara lain:
  1. Shalat sunnah rawatib qabliyah, artinya shalat sunnah rawatib dikerjakan sebelum shalat fardhu
  2. Shalat sunnah rawatib ba'diyah, artinya shalat sunnah rawatib dikerjakan setelah shalat fardhu
Sholat sunnah rawatib muakkad (dianjurkan) antara lain: 
  1. Sebelum shalat subuh 2 rakaat
  2. Sebelum shalat zuhur 2 rakaat
  3. Sesudah shalat zuhur 2 rakaat
  4. Sesudah shalat maghrib 2 rakaat
  5. Sesudah shalat isya 2 rakaat
Sholat sunnah rawatib ghairu muakkad (tidak dianjurkan) antara lain:
  1. Sebelum shalat zuhur 2 rakaat
  2. Setelah shalat zuhur 2 rakaat
  3. Sebelum shalat ashar 4 rakaat
  4. Sebelum shalat magrib 2 rakaat
  5. Sebelum shalat isya 2 rakaat
Tata Cara
  1. Dikerjakan sendiri-sendiri tidak berjamaah
  2. Mengambil tempat shalat yang berbeda dengan tempat melakakukan shalat wajib
  3. Dilakukan 2 rakaat dengan 1 salam
  4. Tidak di dahului azan dan qomat
  5. Niat menurut jenis shalatnya (Qabliyah atau ba'diyah)
  6. Bacaan tidak di nyaringkan

Baca Selengkapnya >>>

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Asmaul Hunsa

Asmaul Husna merupakan nama-nama baik atau indah yang di miliki Allah SWT. Asmaul Husna secara harfiah ialah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.


Rasulullah SAW bersabda bahwa Asmaul Husna jumlahnya adalah 99, kenapa demikian karena Allah SWT menyukai angka ganjil, seperti jumlah Shalat Fardhu ada 17 rakaat
Sesungguhnya ALLAH mempunyai sembilan puluh sembilan nama, yaitu seratus kurang satu. Barangsiapa menghitungnya, niscaya ia masuk surga. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Sembilan puluh sembilan nama tersebut menggambarkan betapa baik dan indah Allah SWT. Nama-nama dalam Asmaul Husna ini, Allah sendirilah yang menciptakannya






Artinya : Dia-lah ALLAH yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang Membentuk Rupa, yang Mempunyai Nama-Nama yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hasyr: 24)
Anjuran untuk menggunakan Asmaul Husna dalam berdzikir dan berdoa, diterangkan Allah SWT dalam Alquran






Artinya: Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS Al A'raaf : 180)


No Nama Arti Antara lain
terdapat dalam
1 ar-Rahmaan Yang Maha Pemurah Al-Faatihah: 3
2 ar-Rahiim Yang Maha Pengasih Al-Faatihah: 3
3 al-Malik Maha Raja Al-Mu’minuun: 11
4 al-Qudduus Maha Suci Al-Jumu’ah: 1
5 as-Salaam Maha Sejahtera Al-Hasyr: 23
6 al-Mu’min Yang Maha Terpercaya Al-Hasyr: 23
7 al-Muhaimin Yang Maha Memelihara Al-Hasyr: 23
8 al-’Aziiz Yang Maha Perkasa Aali ‘Imran: 62
9 al-Jabbaar Yang Kehendaknya Tidak Dapat Diingkari Al-Hasyr: 23
10 al-Mutakabbir Yang Memiliki Kebesaran Al-Hasyr: 23
11 al-Khaaliq Yang Maha Pencipta Ar-Ra’d: 16
12 al-Baari’ Yang Mengadakan dari Tiada Al-Hasyr: 24
13 al-Mushawwir Yang Membuat Bentuk Al-Hasyr: 24
14 al-Ghaffaar Yang Maha Pengampun Al-Baqarah: 235
15 al-Qahhaar Yang Maha Perkasa Ar-Ra’d: 16
16 al-Wahhaab Yang Maha Pemberi Aali ‘Imran: 8
17 ar-Razzaq Yang Maha Pemberi Rezki Adz-Dzaariyaat: 58
18 al-Fattaah Yang Maha Membuka (Hati) Sabaa’: 26
19 al-’Aliim Yang Maha Mengetahui Al-Baqarah: 29
20 al-Qaabidh Yang Maha Pengendali Al-Baqarah: 245
21 al-Baasith Yang Maha Melapangkan Ar-Ra’d: 26
22 al-Khaafidh Yang Merendahkan Hadits at-Tirmizi
23 ar-Raafi’ Yang Meninggikan Al-An’aam: 83
24 al-Mu’izz Yang Maha Terhormat Aali ‘Imran: 26
25 al-Mudzdzill Yang Maha Menghinakan Aali ‘Imran: 26
26 as-Samii’ Yang Maha Mendengar Al-Israa’: 1
27 al-Bashiir Yang Maha Melihat Al-Hadiid: 4
28 al-Hakam Yang Memutuskan Hukum Al-Mu’min: 48
29 al-’Adl Yang Maha Adil Al-An’aam: 115
30 al-Lathiif Yang Maha Lembut Al-Mulk: 14
31 al-Khabiir Yang Maha Mengetahui Al-An’aam: 18
32 al-Haliim Yang Maha Penyantun Al-Baqarah: 235
33 al-’Azhiim Yang Maha Agung Asy-Syuura: 4
34 al-Ghafuur Yang Maha Pengampun Aali ‘Imran: 89
35 asy-Syakuur Yang Menerima Syukur Faathir: 30
36 al-’Aliyy Yang Maha Tinggi An-Nisaa’: 34
37 al-Kabiir Yang Maha Besar Ar-Ra’d: 9
38 al-Hafiizh Yang Maha Penjaga Huud: 57
39 al-Muqiit Yang Maha Pemelihara An-Nisaa’: 85
40 al-Hasiib Yang Maha Pembuat Perhitungan An-Nisaa’: 6
41 al-Jaliil Yang Maha Luhur Ar-Rahmaan: 27
42 al-Kariim Yang Maha Mulia An-Naml: 40
43 ar-Raqiib Yang Maha Mengawasi Al-Ahzaab: 52
44 al-Mujiib Yang Maha Mengabulkan Huud: 61
45 al-Waasi’ Yang Maha Luas Al-Baqarah: 268
46 al-Hakiim Yang Maha Bijaksana Al-An’aam: 18
47 al-Waduud Yang Maha Mengasihi Al-Buruuj: 14
48 al-Majiid Yang Maha Mulia Al-Buruuj: 15
49 al-Baa’its Yang Membangkitkan Yaasiin: 52
50 asy-Syahiid Yang Maha Menyaksikan Al-Maaidah: 117
51 al-Haqq Yang Maha Benar Thaahaa: 114
52 al-Wakiil Yang Maha Pemelihara Al-An’aam: 102
53 al-Qawiyy Yang Maha Kuat Al-Anfaal: 52
54 al-Matiin Yang Maha Kokoh Adz-Dzaariyaat: 58
55 al-Waliyy Yang Maha Melindungi An-Nisaa’: 45
56 al-Hamiid Yang Maha Terpuji An-Nisaa’: 131
57 al-Muhshi Yang Maha Menghitung Maryam: 94
58 al-Mubdi’ Yang Maha Memulai Al-Buruuj: 13
59 al-Mu’id Yang Maha Mengembalikan Ar-Ruum: 27
60 al-Muhyi Yang Maha Menghidupkan Ar-Ruum: 50
61 al-Mumiit Yang Maha Mematikan Al-Mu’min: 68
62 al-Hayy Yang Maha Hidup Thaahaa: 111
63 al-Qayyuum Yang Maha Mandiri Thaahaa: 11
64 al-Waajid Yang Maha Menemukan Adh-Dhuhaa: 6-8
65 al-Maajid Yang Maha Mulia Huud: 73
66 al-Waahid Yang Maha Tunggal Al-Baqarah: 133
67 al-Ahad Yang Maha Esa Al-Ikhlaas: 1
68 ash-Shamad Yang Maha Dibutuhkan Al-Ikhlaas: 2
69 al-Qaadir Yang Maha Kuat Al-Baqarah: 20
70 al-Muqtadir Yang Maha Berkuasa Al-Qamar: 42
71 al-Muqqadim Yang Maha Mendahulukan Qaaf: 28
72 al-Mu’akhkhir Yang Maha Mengakhirkan Ibraahiim: 42
73 al-Awwal Yang Maha Permulaan Al-Hadiid: 3
74 al-Aakhir Yang Maha Akhir Al-Hadiid: 3
75 azh-Zhaahir Yang Maha Nyata Al-Hadiid: 3
76 al-Baathin Yang Maha Gaib Al-Hadiid: 3
77 al-Waalii Yang Maha Memerintah Ar-Ra’d: 11
78 al-Muta’aalii Yang Maha Tinggi Ar-Ra’d: 9
79 al-Barr Yang Maha Dermawan Ath-Thuur: 28
80 at-Tawwaab Yang Maha Penerima Taubat An-Nisaa’: 16
81 al-Muntaqim Yang Maha Penyiksa As-Sajdah: 22
82 al-’Afuww Yang Maha Pemaaf An-Nisaa’: 99
83 ar-Ra’uuf Yang Maha Pengasih Al-Baqarah: 207
84 Maalik al-Mulk Yang Mempunyai Kerajaan Aali ‘Imran: 26
85 Zuljalaal wa al-’Ikraam Yang Maha Memiliki Kebesaran serta Kemuliaan Ar-Rahmaan: 27
86 al-Muqsith Yang Maha Adil An-Nuur: 47
87 al-Jaami’ Yang Maha Pengumpul Sabaa’: 26
88 al-Ghaniyy Yang Maha Kaya Al-Baqarah: 267
89 al-Mughnii Yang Maha Mencukupi An-Najm: 48
90 al-Maani’ Yang Maha Mencegah Hadits at-Tirmizi
91 adh-Dhaarr Yang Maha Pemberi Derita Al-An’aam: 17
92 an-Naafi’ Yang Maha Pemberi Manfaat Al-Fath: 11
93 an-Nuur Yang Maha Bercahaya An-Nuur: 35
94 al-Haadii Yang Maha Pemberi Petunjuk Al-Hajj: 54
95 al-Badii’ Yang Maha Pencipta Al-Baqarah: 117
96 al-Baaqii Yang Maha Kekal Thaahaa: 73
97 al-Waarits Yang Maha Mewarisi Al-Hijr: 23
98 ar-Rasyiid Yang Maha Pandai Al-Jin: 10
99 ash-Shabuur Yang Maha Sabar Hadits at-Tir
Baca Selengkapnya >>>

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS