Tawadhu, Ta'at, Qana'ah dan Sabar

  1. TawadhuPengertian
    Tawadhu adalah sikap rendah hati. Yang dimaksud dengan rendah hati adalah perasaan memiliki kekurangan dan kelemahan di banding orang lain. Biasanya perasaan ini tergambar dari sikap dan penampilannya yang sederhana, baik ucapan maupun perilakunya. Dalam berperilaku atau berpenampilan tidak tercerminkan adanya sifat riya' atau ingin dipuji dan disanjung oleh orang lain.






    Artinya : Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.(QS Al Furqaan : 63)


    Artinya :
    Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS Luqman : 18)


    A
    rtinya : Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada keni'matan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.(QS Al Hijr : 88)
    Contoh Perilaku Tawadhu
    1. Sederhana dalam berpakaian walaupun sebagai pejabat atau orang kaya
    2. Tidak suka memamerkan kekuasaan atau kekayaan dihadapan seseorang
    3. Bersikap lemah lembut dengan siapapun
    4. Ramah, senang bergaul atau berteman dengan semua orang
    5. Menghargai dan menghormati teman yang berbeda agama

    Membiasakan Perilaku Tawadhu
    1. Dirumah (dalam lingkungan keluarga)
      Sebagai seorang anak harus berperilaku sopan dan santun kepada orang tua, berperilaku lemah lembut di hadapan orang tua. Alangkah senang orang tua, jika mempunyai anak yang senantiasa berperilaku sopan dan santun dengan orang tuanya.








      Artinya : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al Isra : 23)






      Artinya : Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".(QS Al Isra : 24)
    2. Disekolah (dalam lingkungan sekolah)
      Seorang siswa mempunyai sikap rendah hati apabila disekolahnya bersikap ramah, sopan dan santun ketika berjalan, berbicara dan bertingkah laku baik sesama teman ataupun dengan gurunya
      Contoh rendah hati kepada guru yaitu berperilaku sopan dan santun, bertutur kata dengan lemah lembut, mengikuti perkataan dan perbuatan yang baik karena guru merupakan orang yang patut ditiru
    3. Dimasyarakat (dalam lingkungan masyarakat)
      • Sikap rendah hati kepada orang yang lebih tua
        1. Bila bertemu hendaknya kita memberi salam atau menyapa terlebih dahulu
        2. Bila kita berbicara harus dengan kata-kata yang sopan dan santun
        3. Mendengarkan apa yang dikatakan atau apabila kita menyampaikan pendapat hendaknya dengan baik
        4. Tidak boleh meremehkan atau merendahkan
      • Sikap rendah hati kepada orang yang lebih muda
        Apabila berteman dengan orang yang lebih muda dengan kita, hendaknya dengan [enuh kasih sayang. Jika demikian maka yang muda akan menghormati kepada yang lebih tua. Karena yang muda biasanya akan mencontoh perilaku yang lebih tua
      • Sikap rendah hati kepada teman sebaya
        1. Bertutur kata dengan baik
        2. Bersikap lemah lembut
        3. Bersikap sopan dan santun
        4. Berbuat baik kepada teman
        5. Saling menasehati
        6. Saling menghormati
        7. Tidak saling mengejek atau mencela
        8. Tidak memanggil dengan panggilan yang kurang baik
        9. Tidak mudah berperasangka buruk
        10. Tidak saling memfitnah
        11. Tidak saling mengunjing
      • Sikap rendah hati terhadap agama lain
        1. Menciptakan kerukunan secara bersama-sama, yang diwujudkan dalam suasana damai, tertib, saling memahami, dan menghargai serta adanya dialog antar agama
        2. Menghindari adanya konflik, misalnya saling mengecam atau mengancam
        3. Agar kita bersikap ramah, tidak saling mencurigai, dan memberikan kebebasan bagi setiap orang untuk memeluk agama lain
        4. Berusaha untuk menghindari penyalahgunaan agama untuk kepentingan tertentu

  2. Ta'at
    PengertianMenurut bahasa artinya patuh, setia dan berpegang teguh dalam pendirian. Sedangkan menurut istilah dapat diartikan sikap yang patuh atau setia terhadap suatu perintah dan patuh dalam menginggalkan atau menghindari hal yang dilarang








    Artinya :
    Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(QS An nisaa' : 59)

    Macam-macam ta'at
    1. Berdasarkan firman Allah SWT, ta'at dibedakan menjadi:
      • Ta'at kepada Allah
        Merupakan suatu kewajiban umat islam, dalam arti bahwa setiap umat islam harus mematuhi semua perintah Allah dan menghindari larangan-laranganNya. Sebagaimana firman Allah SWT:





        Artinya :
        Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS Ali Imran : 102)
      • Ta'at kepada Rasul Allah
        Maksudnya patuh terhadap perintah Rasul Allah dan patuh dalam menjalani semua perintahNya dan menjauhi segala larangan-laranganNya merupakan suatu kewajiban bagi setiap Umat Islam
      • Ta'at kepada Ulil Amri
        Yang dimaksud Ulil Amri merupakan irang-orang yang memegang kekuasaan untuk melaksanakan sesuatu urusan demi kemaslahatan umum, misalnya gubernur, presiden, bupati dll
    2. Berdasarkan tempatnya ta'at dibedakan menjadi:
      • Ta'at dalam lingkungan keluarga
        Keluarga merupakan lingkungan masyarakat yang paling kecil, disinilah tempat yang pertama dan utama dalam penanaman ketaatan. Tata tertib atau aturan yang ada dalam lingkungan keluarga harus senantiasa ditaati, meskipun tata tertib atau aturan itu tidak tertulis secara jelas, tetapi berdasarkan norma-norma atau kebiasaan yang berlaku. Misalnya seorang anak harus senantiasa patuh kepada perintah dari kedua orang tua
      • Ta'at dalam lingkungan sekolah
        Sekolah adalah lembaga formal yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan, tata tertib atau aturan yang ada dalam lingkungan sekolah biasanya tertulis secara jelas dan terperinci secara detail, namun ada juga yang tidak tertuilis, tapi sudah menjadi norma kebiasaan di lembaga itu. Tata tertib atau aturan yang ada dalam lingkungan sekolah harus benar-benar di ta'ati, karena jika dilanggar
      • Ta'at dalam lingkunganmasyarakat
        Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan yang paling luas diantara lingkungan keluarga maupun lingkungan sekolah. Untuk itu sikap keta'atan atau kepatuhan seseorang akan lebih luas dan komplek, begitu juga sanksi yang diberikan kepadanya. Misalnya seseorang yang melanggar atau melakukan sesuatu yang tidak sesuai norma atau aturan yang berlaku dalam masyarakat itu, maka dia akan menerima sanksi akibat perbuatannya. Mungkin bisa dikucilkan dari pergaulan.

  3. Qana'ah
    PengertianMenurut bahasa artinya rela atau suka menerima apa adanya yang diberikan kepadanya. Dengan kata lain yakni menerima apa adanya atas pemberiaan Allah SWT. Sedangkan menurut istilah yaitu sifat seseorang yang ikhlas menerima apa yang diberikan Allah SWT kepadanya sesuai dengan usaha yang telah dilakukan dan ia pandai mencukupkannya apa yang diterimanya. Seperti firman Allah SWT :


    Artinya : Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. (QS Al Hajj : 36)
    Contoh Perilaku Qana'ahOrang yang memiliki sifat Qana'ah yaitu menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah SWT, dan dia tidak mengharapkan kemewahan dunia semata. Tetapi ia senantiasa menyadari bahwa apa yang diperoleh sesuai dengan usahanya itulah yang menjadi haknya. Dan ia merasa cukup dan merasa berkewajiban mensyukurinya. Berbeda dengan orang rakus, ia selalu merasa kurang atas pemberiaan Allah SWT, ia berambisi untuk menguasai dunia, tergiur dan silau akan kemewahan dunia.
    Membiasakan Perilaku
    Qana'ah
    1. Pandai-pandai mencukupkan apa yang ada
    2. Menerima pemberian dari Allah SWT dengan rela atau senang hati
    3. Senantiasa memohon kepada Allah SWT tambahan rezki dan diiringi dengan ikhtiar
    4. Senantiasa berserah diri kepada Allah SWT
    5. Menerima dengan sabar akan ketentuan Allah
    6. Jangan berambisi menguasai dunia, karena dunia merupakan kehidupan yang sementara

  4. Sabar
    PengertianMenurut bahasa artinya tabah hati, sedangkan menurut istilah artinya kemampuan menguasai diri dan emosi dari kemarahan, kebencian, dan dendam, lalu diarahkannya untuk berbuat kebaikan dan bersikap lapang dadaContoh Perilaku SabarDalam menempuh perjalanan hidup didunia ini setiap manusia pasti akan mengalami ujian dan cobaan dari Allah SWT. Karena manusia tidak boleh kaget apabila menemui kesulitan atau kegagalan. Semuanya itu adalah merupakan seni atau irama dalam kehidupan. Namun, seringkali ketidak sabaran manusia dalam menerima cobaan yaitu ketika apa yang diharapkan dan yang diinginkannya tidak terpenuhi.Membiasakan Perilaku SabarKita sebagai orang yang beriman, maka kita harus senantiasa membiasakan diri berperilaku sabar, dalam menghadapi ujian atau cobaan dari Allah SWT, kapan dan dimanapun. Ujian dan cobaan yang diberikan Allah SWT kepada hambaNya dapat berupa:
    1. Musibah banjir, bada, angin topan, gempa, kecelakaan dll.
    2. Keburukan, misalnya kegagalan dalam menggapai cita-cita, kemiskinan yang tak pernah berhenti
    3. Kebaikan, misalnya mempunyai harta kekayaan yang melimpah, mempunyai pangkat dan kedudukan yang tinggi.
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment